14 Juni 2006 - Memperingati Hari Donor Darah Sedunia, Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 250 relawannya untuk ikut dalam acara peringatan yang dipusatkan di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Kamis (14/6). Pada acara yang diprakarsai oleh Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI), para relawan bersama dengan 150 Donor Darah Sukarela (DDS) dan sejumlah artis ibukota melakukan aksi simpatik yaitu membagikan bunga ke masyarakat di seputar Bunderan HI termasuk para pengendara kendaraan. “Saya hadir hari ini untuk ikut mengajak masyarakat melakukan donor darah. Tidak usah takut, donor darah ternyata menyehatkan,” kata Husni Hidayat, DDS yang telah menyumbangkan darahnya sebanyak 175 kali.

Pesan yang disampaikan pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia kali ini adalah “Save Blood for Save Motherhood” atau “Donor Darah Menyelamatkan Ibu yang Melahirkan”. “Untuk peringatan ini PMI dan sejumlah organisasi donor darah lebih menekankan pada donor darah untuk ibu-ibu hamil yang akan melahirkan. Ini dilakukan mengingat tingginya jumlah kaum ibu yang meninggal saat melahirkan akibat pendarahan,” jelas Drs. Syamsul Komar, Kepala Markas PMI DKI Jakarta.

Hal ini juga ditekankan oleh Ketua Umum PDDI, Adang Daradjatun yang mengatakan Indonesia termasuk negara berkembang dengan kematian ibu-ibu hamil yang tinggi. “Di Indonesia ada ibu yang meninggal karena melahirkan setiap 2 jam. Karenanya mari kita sumbangkan darah dengan sukarela dan penuh ketulusan hati,” ajak Adang Daradjatun.

Menurut data PDDI, setiap tahunnya lebih dari 500 ribu kaum ibu meninggal dalam masa kehamilan atau kelahiran. Sebanyak 99 persen di antaranya terjadi di negara-negara berkembang. Angka rasio kematian ibu dalam kehamilan atau kelahiran di Asia adalah 1:65.

Sementara itu sampai saat ini Indonesia baru dapat menyediakan 1,3 juta kantong darah dari 4 juta kantong darah yang dibutuhkan. Dengan angka ini, baru 0,6 persen masyarakat yang menjadi donor darah sukarela (DDS). Melalui peringatan ini PMI dan sejumlah organisasi donor darah mengajak masyarakat, khususnya warga Jakarta, untuk melakukan donor darah sebagai bentuk soildaritas dan aksi kemanusiaan terhadap sesama.

Sumber : PMI